NEPOTISME
Assalamu'alaikum...
OKE, ini bukan mengenai bagaimana kau ingin menolong temanmu atau orang terdekatmu. Ini bukan mengenai bagaimana kau ingin menolong orang yang satu 'partai' denganmu. Ini mengenai bagaimana kau, melihat kriteria yang telah ditetapkan. Ini mengenai bagaimana kau mengikuti jadwal yang telah ditentukan. saya, adalah orang yang paling membenci niat baikmu tidak pada tempatnya.
Bayangkan jikau kau yang berda pada posisi orang yang membutuhkan uang disana, yang telah terdaftar dalam suatu kegiatan, yang telah mengirim KTP dan buku Rekening, yang keadaanmu adalah yang sedang mengharapkan uang dari kegiatan tersebut. Lalu nama mu, kontrak yang telah dibuat oleh Bosmu. Lalu kontrak itu harus di rubah, dan nama mu harus terdepak di gantikan oleh satu orang yang memuja muja pada salah satu teman bos mu, karena orang tersebut juga membutuhkan uang tersebut. Kau SETUJU dengan itu?? Kau SETUJU dengan sistem orang tersebut, yang dengan tiba-tiba masuk ke dalam kegiatan itu. Padahal dia datang pada akhir, dan saat tim mu tinggal beberapa hari lagi harus turun dilapangan untuk acara itu. Kau RELA namamu di depak??
Ini bukan masalah kau menolong orang yang satu partai denganmu. Ini masalah nama-nama yang telah dipilih berdasarkan kriteria yang ada. Ini mengenai sistem birokrasi yang sebenanya lurus, kau berusaha untuk memutar-mutar menjadi kawan yang sulit untuk luruskan. Kau setuju dengan itu semua??
Apakah kau tidak memposisikan dirimu sebagai orang-orang yang telah didaftarkan, dan salah satu dari mereka harus terdepak karena niat baikmu yang sedikit rancu. Apakah kau tidak memposisikan dirimu sebagai orang tua dari orang-orang yang telah terdaftar di pekerjaan itu?, yang namanya harus terdepak karena niat nepotisme mu itu.
YA!, saya setuju dengan kalimat "KITA HARUS MENOLONG ORANG YANG SATU PARTAI DENGAN KITA". Tapi, cobalah ingat, orang-orang yang sebelumnya sudah jauh hari masuk, dan bahkan kontrak uang sudah jadi untuk mereka. Boleh kau meninggikan niat baikmu itu. BOLEH SAJA! Tapi kau harus tahu cara seperti apa yang harus kau buat. Sebaiknya di jauh hari, kau telah mencatat namanya sebelum kontrak terbuat. Sungguh sangat tidak adil rasanya. Niat baikmu, harus melukai niat baik orang lain.
TERIMAKASIH
salam dari Sudut Ruang Panas ini
OKE, ini bukan mengenai bagaimana kau ingin menolong temanmu atau orang terdekatmu. Ini bukan mengenai bagaimana kau ingin menolong orang yang satu 'partai' denganmu. Ini mengenai bagaimana kau, melihat kriteria yang telah ditetapkan. Ini mengenai bagaimana kau mengikuti jadwal yang telah ditentukan. saya, adalah orang yang paling membenci niat baikmu tidak pada tempatnya.
Bayangkan jikau kau yang berda pada posisi orang yang membutuhkan uang disana, yang telah terdaftar dalam suatu kegiatan, yang telah mengirim KTP dan buku Rekening, yang keadaanmu adalah yang sedang mengharapkan uang dari kegiatan tersebut. Lalu nama mu, kontrak yang telah dibuat oleh Bosmu. Lalu kontrak itu harus di rubah, dan nama mu harus terdepak di gantikan oleh satu orang yang memuja muja pada salah satu teman bos mu, karena orang tersebut juga membutuhkan uang tersebut. Kau SETUJU dengan itu?? Kau SETUJU dengan sistem orang tersebut, yang dengan tiba-tiba masuk ke dalam kegiatan itu. Padahal dia datang pada akhir, dan saat tim mu tinggal beberapa hari lagi harus turun dilapangan untuk acara itu. Kau RELA namamu di depak??
Ini bukan masalah kau menolong orang yang satu partai denganmu. Ini masalah nama-nama yang telah dipilih berdasarkan kriteria yang ada. Ini mengenai sistem birokrasi yang sebenanya lurus, kau berusaha untuk memutar-mutar menjadi kawan yang sulit untuk luruskan. Kau setuju dengan itu semua??
Apakah kau tidak memposisikan dirimu sebagai orang-orang yang telah didaftarkan, dan salah satu dari mereka harus terdepak karena niat baikmu yang sedikit rancu. Apakah kau tidak memposisikan dirimu sebagai orang tua dari orang-orang yang telah terdaftar di pekerjaan itu?, yang namanya harus terdepak karena niat nepotisme mu itu.
YA!, saya setuju dengan kalimat "KITA HARUS MENOLONG ORANG YANG SATU PARTAI DENGAN KITA". Tapi, cobalah ingat, orang-orang yang sebelumnya sudah jauh hari masuk, dan bahkan kontrak uang sudah jadi untuk mereka. Boleh kau meninggikan niat baikmu itu. BOLEH SAJA! Tapi kau harus tahu cara seperti apa yang harus kau buat. Sebaiknya di jauh hari, kau telah mencatat namanya sebelum kontrak terbuat. Sungguh sangat tidak adil rasanya. Niat baikmu, harus melukai niat baik orang lain.
TERIMAKASIH
salam dari Sudut Ruang Panas ini
Komentar
Posting Komentar