Essai Hidroponik 1500 Kata
TEKNIK
BUDIDAYA HIDROPONIK
Teknik budiaya hidroponik bukanlah
teknologi yang tergolong baru dalam bidang pertanian yang telah memberikan
banyak manfaat. Hidroponik atau hydroponics, berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas kata hydro yang berarti air dan kata ponos yang berarti kerja,
sehingga hidroponik bisa diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan
air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media
tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi
yang dilarutkan dalam air atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti
sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu-bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Tetapi tidak jarang, masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui apa itu hidroponik dan bagaimana cara
hidroponik ini memberikan keuntungan yang banyak. Didalam essai ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai dasar-dasar teknologi budidaya hidroponik, berbagai
macam teknik hidroponik yang biasa diaplikasikan, bagaimana prospek usaha
hidroponik ini untuk kedepannya, dan manfaat hidroponik.
Dalam
hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan
unsur hara, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.
Peralatan
dasar untuk memenuhi kriteria tersebut di atas adalah :
Dalam
upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa
peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran
harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat
menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.
Peralatan
dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria tersebut di atas adalah :
1.Tempat
tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.
Diusahakan
agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan
membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan
(terutama dalam bedengan atau kolam penampung).
2.Aerator
Alat
ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah
perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh
akar dan respirasi
3.
Larutan Nutrisi
Larutan
nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting
untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat
dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi dua,
yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu, Fe,
Mn, Mo, dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan
mengukur electrical conductivity (EC) larutan tersebut.Semakin tinggi
konsentrasi larutan semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan (karena
pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk
menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut).Larutan nutrisi dapat dibuat
sendiri dengan melarutkan Larutan nutrisi juga dapat dipertahankan dan
dikontrol sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan.Hal ini mendasari adanya sistem kontrol secara sederhana maupun
otomatis pada larutan nutrisi.Selain EC dan konsentrasi larutan nutrisi, suhu
dan pH merupakan komponen yang sering dikontrol untuk dipertahankan pada
tingkat tertentu untuk optimalisasi tanaman.Suhu dan pH larutan nutrisi
dikontrol dengan tujuan agar perubahan yang terjadi oleh penyerapan air dan ion
nutrisi tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang tertutup) dapat
dipertahankan.Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi pada larutan nutrisi
dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan air dan ion nutrisi, untuk tanaman
sayuran suhu optimal antara 5-15oC dan tanaman buah antara 15-25oC.Beberapa
tanaman sayuran dan buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu
yang optimal. Teknik budidaya hidroponik memeiliki berbagai macam gaya dalam
mengaplikasikannya. Berikut adalah beberapa teknik hidroponik yang sering
diterapkan kebanyakan orang selama ini.
Teknik Larutan Statis
Teknik
ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa
Aztec.Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember
plastik, baskom, bak semen, atau tangki.Larutan biasanya dialirkansecara
pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian
larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan,
dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk
setiap tanaman.Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang
tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan,
plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat
menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen
dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.Larutan bisadiganti secara
teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian
tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini
adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini
lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur
dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam
cara Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film
technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang
terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai di parit
tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi
sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai
makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya
sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan
terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik
ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan
media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk
mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik
mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung
dalam tangki atau tong besar. Ketika kita telah mengetahui beberapa teknik
budidaya hidroponik yang sering digunakan dalam pembuatan hidroponik ini, tentu
kita akan berfikir, bagaimana prospek hidroponik ini kedepannya, apakah
hidroponik ini cukup bisa dikatakan usaha yang bisa memiliki prospek yang
terang dikemudian hari?
Berbicara
tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino
yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok
tanam sayur hidroponik di Indonesia.Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh
Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur
hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.Hargasayur hidroponik
dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar
tradisional.Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida,
proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging
yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket
selalu cepat terjual habis.
Dengan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetariandalam
mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran
danbuah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan
menjadipermintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena
terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik
ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti
oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar
negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, sepertiSingapura dan
Malaysia.
Dari
beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanamanhidroponik secara
komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta
untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan
larutan, dan bibit tanaman. Pengembalianinvestasinya sekitar Rp 500 juta hingga
Rp 750 juta per tahun. Suatu peluangusaha yang pantas untuk digeluti !
Walaupun
hidroponik ini mahal dengan biaya yang cukup tinggi masih menjadi salah satu
kendala, tetapi untung yang didapatkan dari hidroponik ini bisa mencapai 5 kali
lipat dibandingkan teknik konvensional. Dari beberapa referensi yang diperoleh,
biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial dengan skala kecil
untuk luas tanah sekitar 100 m2 sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak
tanaman, bak penampung air, pipa saluran air, media , cairan larutan, dan bibit
tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per
tahun.Sehingga sangat bagus untuk kita jika teknik budidaya hidroponik ini
digeluti, karena sangat banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan dari upaya
ini untuk kedepannya.Dengan prospek yang menjanjikan ini, kita juga bisa
merasakan betapa banyaknya manfaat dari hidroponik ini.
Manfaat
Tanaman hidroponik sangat banyak sekali, kita mengetahui bahwasanya hidroponik
bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi walaupun dengan
luas tempat yang terbatas ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
• Ramah lingkungan karena tidak
menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, hidroponik ini
menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak
perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
• Tanaman ini tidak merusak tanah
karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang
luas.
• Bisa memeriksa akar tanaman secara
periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
• Pemakaian air lebih efisien karena
penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral
yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai.
• Hasil tanaman bisa dimakan secara
keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
• Lebih hemat karena tidak perlu
menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman
bisa dibuat secara bertingkat.
• Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan
kualitas hasil tanaman dapat terjaga
• Bisa menghemat pemakaian pupuk
tanaman.
• Tidak perlu banyak tenaga kerja.
• Lingkungan kerja lebih bersih.
• Tidak ada masalah hama dan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak
terdapat dalam tanah.
Jadi,
kita tidak perlu ragu untuk melakukan teknik hidroponik ini disekitar rumah,
atau bahkan untuk skala yang besar, meskipun investasi awal besar, namun hasil
yang kita proleh akan jauh lebih besar, jika kita memperhatikan dasar-dasar
teknologi hidroponik ini secara benar, anda akan merasakan bahwa prospek
kedepan tanaman hidroponik ini akan sangat bagus karena permintaan masyarakat
akan tanaman yang berkualitas baik seperti yang dihasilkan dari produksi teknik
budidaya hidroponik ini semakin meningkat.
Komentar
Posting Komentar